Gubernur Mirza Terima Mandaya Award dari Menko PM

Lampung, Nasional48 Dilihat

CAHYAMEDIA (JAKARTA) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung menerima penghargaan Mandaya Award 2025 dari Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (PM) Republik Indonesia.

Penghargaan tersebut diserahkan langsung Menko PM A. Muhaimin Iskandar kepada Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal dalam acara yang digelar di Ballroom Plaza Jamsostek, Jakarta, Kamis (16/10/2025).

Mandaya Award merupakan bentuk apresiasi pemerintah pusat atas kontribusi daerah, lembaga, dan individu dalam menggerakkan pemberdayaan masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan nasional.

Tahun ini, Pemprov Lampung menjadi salah satu penerima untuk kategori Dedikasi dan Kontribusi Pemberdayaan Masyarakat.

Dalam sambutannya, Muhaimin menekankan bahwa pemberdayaan masyarakat adalah kunci menuju pembangunan nasional yang berkelanjutan. Menurut dia, ukuran keberhasilan tidak sebatas pada penyaluran bantuan sosial, tetapi pada meningkatnya kemandirian dan martabat warga.

“Mandaya adalah simbol pengakuan negara terhadap kiprah nyata pemberdayaan masyarakat. Ini bukan sekadar penghargaan, tetapi cambuk bagi kita semua untuk bekerja lebih keras, karena tantangan sosial ekonomi ke depan masih kompleks,” ujar Muhaimin.

Ia memaparkan, angka kemiskinan nasional tahun 2025 masih berada di angka 8,47 persen. Dari jumlah itu, lebih dari 12,58 juta jiwa penduduk miskin berada di wilayah pedesaan.

Tingkat ketimpangan juga masih tinggi dengan gini rasio 0,375, sementara sekitar 4,85 juta dari 7,28 juta pengangguran merupakan tenaga kerja terdidik.

Menghadapi kondisi tersebut, Muhaimin menilai strategi pemberdayaan yang berkelanjutan menjadi keharusan. Bantuan sosial, kata dia, memang berfungsi sebagai “bantalan”. Namun yang lebih penting adalah membangun ekosistem yang menumbuhkan kemandirian dan produktivitas masyarakat.

“Mandaya adalah simbol perubahan paradigma, dari bantuan menjadi pemberdayaan, dari program menjadi gerakan, dari ide menjadi dampak nyata,” tegasnya.

Ia menambahkan, 50 inisiatif terbaik penerima penghargaan tahun ini memiliki satu benang merah: keyakinan bahwa masyarakat mampu menjadi pelaku utama pembangunan jika diberi ruang, akses, dan kepercayaan.

Menurut Muhaimin, tugas pemerintah adalah memastikan ekosistem pemberdayaan berjalan berkelanjutan. Setiap kebijakan dan penggunaan anggaran harus bermuara pada peningkatan daya masyarakat.

Ia juga menyampaikan arahan Presiden agar tidak ada fasilitas pemerintah yang dibiarkan mangkrak. Seluruh fasilitas publik harus dimanfaatkan untuk menopang pertumbuhan UMKM dan kegiatan ekonomi masyarakat di akar rumput.

“UMKM harus menjadi prioritas utama. Pemerintah wajib memberikan ruang dan fasilitas strategis agar UMKM bisa tumbuh sehat dan bersaing di tengah iklim ekonomi yang ketat,” ucapnya.

Menutup sambutan, Muhaimin menyebut Mandaya bukan sekadar penghargaan, tetapi gerakan nasional yang menandai babak baru dalam pemberdayaan masyarakat. Karena itu, ia mengajak seluruh pemimpin daerah dan pemangku kepentingan untuk bersinergi membangun ekosistem yang menumbuhkan produktivitas sosial.

Penghargaan yang diterima Pemprov Lampung menjadi pengakuan atas keberhasilan daerah dalam mengembangkan model pemberdayaan masyarakat berbasis desa dan UMKM. Langkah ini diharapkan semakin memperkuat komitmen Pemprov Lampung dalam mewujudkan masyarakat yang mandiri, berdaya saing, dan sejahtera. (Maulana/Adpim)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *