Wagub Jihan Nurlela Pimpin Upacara Ziarah dan Penganugerahan Tokoh Gerakan Pramuka Mursyid Arsyad

Wagub Jihan: Menghidupkan Kembali Api Pengabdian Tokoh Pramuka Lampung

Lampung, Pendidikan31 Dilihat

CAHYAMEDIA (BANDARLAMPUNG) – Wakil Gubernur Lampung, Jihan Nurlela, menghadiri acara ziarah dan penganugerahan Tokoh Gerakan Pramuka Lampung kepada almarhum Kak Hi. Mursyid Arsyad, SH. di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kupang Teba, Telukbetung Selatan, Bandarlampung Jumat (29/8/2025) pagi.

Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela memimpin upacara ziarah untuk memberi penghormatan kepada almarhum H. Mursyid Arsyad, tokoh Pramuka Lampung yang kiprahnya telah mengakar dalam sejarah pendidikan kepanduan di daerah ini.

Upacara berlangsung khidmat, diwarnai penyerahan piagam penghargaan kepada ahli waris, pemasangan tiang pancang Pramuka di makam almarhum, hingga prosesi tabur bunga oleh jajaran Pramuka dan tamu undangan.

Penghargaan ini bukan sekadar seremoni. Ia menjadi penegasan bahwa perjuangan almarhum Mursyid Arsyad yang pernah menjabat sebagai Ketua Kwarda Lampung masa bakti 2000–2005 adalah pondasi kokoh bagi Gerakan Pramuka Lampung hingga kini. Pengabdian dan keteladanannya diakui secara resmi melalui Surat Keputusan Kwarda Lampung Nomor 108b Tahun 2025 yang menetapkannya sebagai Tokoh Gerakan Pramuka Lampung.

Ahli waris almarhum menyampaikan rasa haru sekaligus bangga. “Ini sesuatu yang sangat berharga bagi kami. Semoga semangat juang almarhum menjadi teladan bagi kita semua untuk membentuk Kwarda Lampung yang lebih maju,” ujar salah satu keluarga almarhum.

Dalam sambutannya, Wagub Jihan menegaskan bahwa nilai yang diwariskan Mursyid Arsyad jauh melampaui masa hidupnya. “Meski beliau telah tiada, kita masih dapat merasakan semangat, nilai kesetiaan, dan pengabdian tanpa pamrih yang beliau tanamkan. Tiang pancang Pramuka yang dipasang hari ini menjadi simbol bahwa jasa almarhum tidak akan pernah lekang oleh waktu, melainkan akan selalu hidup dalam sejarah Pramuka di Bumi Ruwa Jurai,” ungkapnya.

Lebih jauh, Jihan menekankan bahwa gerakan Pramuka bukan sekadar organisasi, melainkan wadah pembentukan karakter generasi muda. “Hari ini kita belajar bukan karena jasadnya, melainkan karena nilai-nilai yang beliau tanamkan. Mari kita jaga agar Gerakan Pramuka tetap menjadi cahaya, penggerak, dan warisan luhur yang terus menyala dari generasi ke generasi. Jayalah Pramuka, jayalah Indonesiaku,” tutupnya.

Perspektif ini penting. Ziarah dan penghormatan bukan hanya ritual formal, melainkan refleksi tentang krisis nilai yang tengah dihadapi generasi sekarang. Ketika modernisasi kerap menjauhkan anak muda dari akar pengabdian dan solidaritas sosial, kisah perjuangan seorang tokoh Pramuka mengingatkan bahwa pendidikan karakter tidak boleh sekadar jargon.

Dengan menghidupkan kembali api pengabdian almarhum Mursyid Arsyad, Lampung sekaligus mengirim pesan bahwa Pramuka harus terus relevan, menjadi benteng moral, dan penggerak kepemimpinan muda di tengah tantangan zaman. (Maulana/Adpim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *